Tempur yang saya maksud ini adalah nama sebuah Desa, berada di Kecamatan Keling,
Kabupaten Jepara, yang bert di empat lereng utara Gunung Muria mempunyai pulau tidung alam nan elok. Hasil bumi berupa kopi digadang-gadang sebagai
kulinerr andalan Desa Tempur. Selain itu, situs Candi Angin dan Watu
Sumur bisa menjadi magnet untuk menggaet wisatawan.
Jepara Kecamatan keling, meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan tak dibarengi dengan
sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pariwisata. Tak pelak,
banyak wisatawan yang mengaku kecewa setelah berkunjung di Desa Tempur.
Kini Desa Tempur telah dinobatkan sebagai Desa Wisata. Di jalan utama
menuju desa tersebut, berdiri megah gapura selamat datang. Kian hari,
jumlah wisatawan lokal yang berkunjung terus bertambah. Terutama pada
hari Sabtu, Minggu, dan hari libur.
Salah satu wisatawan lokal dari Banjarnegara yang ditemui
Jaringews.com, Qomar (30), mengaku kecewa datang ke Desa Tempur. Sebagai penikmat kopi, Qomar ingin sekali menikmati sensasi Kopi Tempur.
“Katanya di sini terkenal dengan kopinya, tapi saya cari toko oleh-oleh
kok tidak menemukan. Terus ini kalau mau beli Kopi Tempur buat oleh-oleh dimana?” ujar Qomar.
“Ini yang jadi andalan wisata apa, kalau panorama alam
kok
saya tidak menjumpai gardu pandang. Karena saya baru pertama ke sini
jadi bingung dari mana saja untuk bisa menikmati keindahan alam itu,”
imbuh Qomar yang datang mengendarai motor dengan sejumlah temannya.
Ya, seperti yang dikeluhkan Qomar juga wisatawan lainnya,
beberapa andalan yang dijual Desa Tempur sebagai desa wisata adalah
hasil bumi berupa kopi dan panorama pemandangan alam.
“Tempat parkir juga tidak ada,
lha kalau mau bermalam terus
nginep dimana. Jangankan hotel,
home stay saja saya tidak menemukan,” pungkas Qomar.
JEPARA, Jaringnews.com